Google kembali tancap gas dalam perlombaan kecerdasan buatan dengan merilis serangkaian pembaruan signifikan di seluruh ekosistem produknya. Dari alat riset khusus hingga aplikasi yang digunakan miliaran orang, integrasi AI kian diperdalam. Berikut adalah rangkuman dari apa saja yang baru dari raksasa teknologi tersebut.
NotebookLM: Asisten Riset Pribadi Semakin Cerdas
Pembaruan besar pertama hadir untuk NotebookLM. Alat yang sebelumnya dikenal sebagai “Project Tailwind” ini dirancang untuk membantu pengguna memahami dan menghubungkan informasi dari dokumen mereka sendiri. Kini, NotebookLM mendapatkan peningkatan besar dengan diintegrasikannya model AI Gemini Pro.
Ini bukan lagi sekadar alat pencatat biasa. Pengguna kini dapat mengunggah berbagai dokumen (seperti PDF, Google Docs, atau teks) dan NotebookLM akan secara otomatis membuat rangkuman, daftar isi, atau bahkan menjawab pertanyaan spesifik tentang konten tersebut. Fungsi ini sangat berguna bagi pelajar, peneliti, atau profesional yang perlu menganalisis materi padat dengan cepat.
Gemini dan Inovasi DeepMind
Sebagai inti dari strategi AI Google, model Gemini sendiri terus menerima pembaruan. Meskipun detail teknisnya kompleks, fokusnya adalah meningkatkan efisiensi dan kemampuan model dalam berbagai tugas. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan Google untuk menyempurnakan “otak” di balik semua layanan cerdasnya.
Selain pembaruan pada Gemini, divisi riset elit Google, DeepMind, juga terus mendorong batas-batas penelitian. Terobosan yang mereka umumkan seringkali menjadi dasar bagi fitur-fitur canggih yang akan kita nikmati di masa depan, memastikan Google tetap berada di garis depan inovasi AI.
Google Photos Mendapat Sentuhan Ajaib AI
Bagi pengguna pada umumnya, pembaruan di Google Photos mungkin yang paling terasa dampaknya. Aplikasi galeri populer ini mendapatkan fitur-fitur AI baru yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan kenangan digital.
Fitur-fitur ini mencakup peningkatan pada kemampuan pencarian. Pengguna kini bisa menggunakan bahasa yang lebih alami untuk menemukan foto spesifik. Selain itu, ada juga kemungkinan hadirnya alat kurasi otomatis baru yang dapat membuat album “kenangan” dengan lebih cerdas, memilih foto dan video terbaik dari suatu peristiwa tanpa campur tangan pengguna.
Gelombang pembaruan ini menunjukkan dengan jelas bahwa Google tidak hanya menciptakan satu produk AI, tetapi sedang membangun sebuah ekosistem di mana kecerdasan buatan tertanam secara mendalam di setiap layanan yang mereka tawarkan.
