Nyaris Maut Liam Lawson di Meksiko

by -15 Views
Liam-Lawson

Akhir pekan Grand Prix Meksiko 2025 bagi pembalap muda Liam Lawson dari tim Racing Bulls tak hanya diwarnai kegagalan finis yang menyakitkan, tetapi juga oleh sebuah insiden yang hampir merenggut nyawa dan mengancam kredibilitas keselamatan di ajang Formula 1. Jika dilihat dari hasil balapan, pensiun dini pada putaran kelima adalah hal yang mengecewakan. Namun, kengerian yang sesungguhnya terjadi sesaat setelah ia keluar dari pit lane dengan front wing baru.

Dalam kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam di Autódromo Hermanos Rodríguez, Lawson harus menghadapi pemandangan yang tak terduga dan mematikan: dua orang marshal (petugas lintasan) tengah berlari menyeberangi trek tepat di jalur mobilnya. Dalam sepersekian detik, pembalap asal Selandia Baru ini menunjukkan refleks luar biasa, berhasil bermanuver menghindari tabrakan yang nyaris dipastikan fatal. Momen itu terekam jelas dalam komunikasi radio timnya yang penuh amarah dan kejutan. Lawson berteriak, “Saya hampir saja membunuh mereka!” sebuah ungkapan jujur yang mencerminkan betapa tipisnya batas antara balapan dan bencana.

Insiden tersebut langsung memicu penyelidikan mendalam oleh FIA (Fédération Internationale de l’Automobile). Hasil investigasi kemudian membebaskan Lawson dari segala kesalahan, menegaskan bahwa ia telah bereaksi dengan tepat terhadap bendera kuning ganda yang dikibarkan di area tersebut, dan mengerem lebih awal dari batas normal. Namun, peristiwa ini sekali lagi mengangkat pertanyaan vital tentang protokol keselamatan dan koordinasi di sirkuit berkecepatan tinggi. Kesalahan komunikasi atau penilaian waktu dari para marshal bisa berakibat hilangnya nyawa, menempatkan keselamatan personel di lintasan sebagai sorotan utama pasca-balapan.

Sayangnya, dramatisasi nyaris-maut ini bukan satu-satunya kesulitan yang dialami Lawson di Meksiko. Balapan utamanya harus berakhir prematur setelah terjadi kontak di Tikungan 1 pada putaran pembuka. Lawson, yang memulai dengan baik dari posisi ke-15, memanfaatkan ruang di sisi luar Tikungan 1. Namun, tabrakan dengan Carlos Sainz merusak bagian samping mobilnya dan sayap depan secara permanen. Kerusakan ini terlalu parah untuk diatasi, memaksa Lawson—yang sempat masuk pit untuk penggantian front wing sebelum insiden marshal—untuk mengakhiri hari balapnya. Ini adalah Did Not Finish (DNF) kelima baginya sepanjang musim 2025.

Bagi Lawson, yang sedang berada di tengah masa penentuan nasibnya di F1, akhir pekan yang penuh tantangan ini datang di waktu yang sangat krusial. Keputusan mengenai susunan pembalap Red Bull untuk musim 2026 telah ditunda dari target semula setelah Grand Prix Meksiko hingga akhir musim. Ia tengah bersaing sengit dengan rekan setimnya saat itu, Yuki Tsunoda, untuk mendapatkan satu kursi yang didukung Red Bull. Sementara tekanan dari luar meningkat, Lawson mencoba mempertahankan fokusnya, walau hasil negatif di Meksiko membuat posisinya di Klasemen Pembalap Dunia semakin sulit. Dengan sisa balapan yang semakin sedikit, setiap putaran berikutnya menjadi audisi penentu bagi pembalap berprestasi ini.

author avatar
kuningmedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.