PUBG tidak lagi sekadar soal bertahan hidup di medan battle royale. Melalui proyek baru berjudul PUBG Black Budget, Krafton dan PUBG Studios sedang menguji arah berbeda dengan format extraction shooter yang menekankan eksplorasi dan looting, bukan sekadar baku tembak tanpa henti. Informasi awal yang dipublikasikan menunjukkan bahwa game ini diposisikan sebagai perluasan dari semesta PUBG yang lebih eksperimental dan sarat elemen fiksi ilmiah.
Latar ceritanya berada di sebuah pulau bernama Coli, kawasan terpencil yang terjebak dalam time loop dan terus diteror fenomena supranatural yang disebut Anomaly. Di tengah kondisi tak wajar itu, para pemain berperan sebagai tim yang dikirim untuk memburu teknologi rahasia tingkat tinggi sambil menguak operasi misterius bernama SAPIENS, sebuah inisiatif anggaran gelap yang sengaja disembunyikan dari publik. Pendekatan ini membuat Black Budget terasa lebih dekat ke thriller ilmiah dibanding nuansa militer realistis PUBG klasik.
Secara struktur permainan, PUBG Black Budget dirancang sebagai pertandingan PvPvE, di mana pemain tidak hanya saling berhadapan, tetapi juga harus menghadapi ancaman dari lingkungan dan musuh yang dikendalikan AI. Tekanan muncul dari dua arah sekaligus: tim lawan yang mengejar loot terbaik, dan ancaman dunia Coli yang tidak ramah. Di tengah situasi itu, keputusan kapan maju, mundur, atau mengekstrak membawa konsekuensi nyata terhadap sumber daya dan progres pemain.
Krafton telah menyiapkan uji coba alpha tertutup untuk Black Budget pada Desember mendatang melalui Steam di PC. Periode tes ini dibagi menjadi dua gelombang, masing-masing berlangsung tiga hari: 12–14 Desember lalu disambung 19–21 Desember. Total hanya ada enam hari bagi pemain yang terpilih untuk merasakan langsung arah baru seri PUBG ini. Pendaftaran partisipan sudah dapat dilakukan melalui halaman resmi game di Steam, dan Krafton secara terbuka mendorong peserta untuk membagikan cuplikan video serta klip gameplay dari fase pengujian.
Menariknya, selama fase alpha ini akan digelar juga program Twitch Drops yang memberikan kesempatan pemain memperoleh kunci akses tambahan. Artinya, selain mendaftar langsung, ada jalur lain bagi komunitas yang ingin mencoba game ini dengan mengikuti siaran tertentu di platform Twitch. Langkah ini menunjukkan bahwa sejak awal, Black Budget diperlakukan sebagai proyek yang sangat bergantung pada antusiasme komunitas dan visibilitas di ruang streaming.
Di balik eksperimen Black Budget, terselip gambaran lebih besar tentang strategi jangka panjang Krafton terhadap waralaba PUBG. Perusahaan ini sebelumnya telah mengemukakan keinginan untuk menjadikan PUBG sebagai platform, sebuah ekosistem yang fleksibel seperti Roblox atau Fortnite, di mana berbagai jenis pengalaman dan mode permainan bisa hidup berdampingan. Untuk mendukung visi tersebut, Krafton menginvestasikan sekitar Rp1,17 triliun (US$70 juta) demi mendorong transformasi internal menuju perusahaan yang mengklaim diri sebagai AI first.
Transformasi itu tidak terjadi tanpa friksi. Dalam beberapa waktu terakhir, Krafton menerima pengunduran diri sukarela dari sejumlah karyawan, sementara di sisi lain, pencipta asli PUBG, Brendan “PlayerUnknown” Greene, secara terbuka menyampaikan ketidaksukaannya terhadap pemanfaatan AI di industri game dan mengaku lega melihat banyak pemain ikut bersuara kritis. Kontras pandangan ini membuat Black Budget terasa bukan hanya sebagai eksperimen game baru, tetapi juga simbol tarik-menarik arah masa depan PUBG antara inovasi teknologi dan kekhawatiran akan hilangnya sentuhan kreatif manusia.
Bagi pemain, pertanyaan utamanya sederhana: apakah Black Budget mampu menawarkan sensasi baru tanpa kehilangan identitas PUBG yang sudah melekat selama bertahun-tahun. Jawabannya baru akan mulai terlihat ketika alpha test dimulai dan Coli, pulau yang terus mengulang waktunya, akhirnya terbuka untuk diselidiki langsung oleh komunitas.
