JAKARTA — Industri permainan video bergaya anime kembali bergolak pekan ini. Di satu sisi, komunitas pemain Genshin Impact tengah digemparkan oleh bocoran masif mengenai sosok Adeptus baru yang misterius. Di sisi lain, pasar battle royale kedatangan penantang serius yang digadang-gadang sebagai perkawinan antara estetika HoYoverse dan mekanik Fortnite.
Berdasarkan penelusuran mendalam terhadap bocoran terbaru untuk pembaruan versi 6.3, diskusi hangat mencuat di berbagai forum tertutup mengenai identitas karakter yang dijuluki “White Horse Adeptus” atau Adeptus Kuda Putih. Berbeda dengan spekulasi lama yang sering mengaitkan Madame Ping sebagai satu-satunya Adeptus senior yang tersisa untuk dimainkan, data terbaru mengindikasikan entitas yang benar-benar berbeda.
Sumber internal komunitas pembocor informasi (leakers) menyebutkan bahwa karakter ini kemungkinan besar bernama Zibai atau memiliki julukan “Celadon Mare”. Bocoran tersebut mendeskripsikan karakter ini memiliki keterkaitan erat dengan elemen bulan (lunar-based reactions) dan digadang-gadang akan menjadi kunci utama dalam meta permainan di wilayah baru yang disebut-sebut sebagai Nod Krai—sebuah area ekspansi yang diprediksi rilis sebelum Snezhnaya.
Secara visual, karakter ini dideskripsikan memiliki rambut putih dengan mata emas, serta latar belakang cerita yang menghubungkannya dengan ras kuno yang pernah mendiami bulan. Jika bocoran ini akurat, kehadiran Adeptus Kuda Putih tidak hanya memperkaya mitologi Liyue, tetapi juga memperkenalkan mekanisme gameplay baru yang berfokus pada reaksi kristalisasi lunar, sebuah inovasi yang belum pernah ada sebelumnya dalam lima tahun sejarah Genshin Impact.
Namun, dominasi HoYoverse di pasar “wibu” kini tidak lagi tanpa celah. Di tengah antusiasme pemain menunggu kehadiran Adeptus baru, sebuah judul baru bernama Fate Trigger: The Novita mulai mencuri panggung utama. Gim ini secara agresif memposisikan dirinya sebagai evolusi hibrida yang menggabungkan visual anime berkualitas tinggi dengan intensitas taktis ala battle royale.
Dikembangkan oleh Saroasis Studios, Fate Trigger: The Novita memanfaatkan kekuatan Unreal Engine 5 untuk menghadirkan grafis yang tajam dan realistis, namun tetap mempertahankan estetika sel-shading yang dicintai penggemar anime. Premis utamanya sangat berani: bayangkan karakter dengan desain sekompleks Genshin Impact, namun diterjunkan ke dalam arena tembak-menembak taktis seperti Fortnite atau Apex Legends.
Dalam uji coba terbaru yang dirilis pertengahan November 2025 ini, gim tersebut menampilkan pulau-pulau melayang yang dinamis dan sistem pertarungan berbasis pahlawan (hero-based shooter). Para pemain tidak hanya mengandalkan keahlian membidik, tetapi juga strategi penggunaan skill unik tiap karakter. Hal ini menjadi angin segar bagi pemain yang mungkin mulai jenuh dengan eksplorasi lambat RPG tradisional dan menginginkan aksi yang lebih cepat tanpa kehilangan daya tarik visual karakter yang “waifuable”.
Persaingan ini menandakan pergeseran tren yang menarik. Sementara Genshin Impact terus memperdalam akar ceritanya dengan karakter mistis seperti Adeptus Kuda Putih untuk mempertahankan basis pemain setia, Fate Trigger datang menawarkan alternatif eksplosif bagi mereka yang menginginkan kompetisi adrenalin tinggi. Apakah sang Adeptus legendaris mampu menahan gempuran penembak jitu dari dunia baru ini? Hanya waktu yang bisa menjawab.
